Sabtu, 19 Februari 2011

JADWAL PELAKSANAAN SNMPTN 2011

Jadwal berikut merupakan jadwal-jadwal penting yang harus diketahui peserta SNMPTN 2011.
No Tanggal Kegiatan
1 1 Februari – 12 Maret 2011 Pendaftaran SNMPTN Jalur Undangan
2 21 Maret – 9 April 2011 Proses Seleksi Pilihan I di PTN Masing-masing
3 15 – 16 April 2011 Penetapan Hasil Seleksi Tahap I
4 18 April – 7 Mei 2011 Proses Seleksi Pilihan II di PTN Masing-masing
5 13 – 14 Mei 2011 Penetapan Hasil Seleksi Akhir SNMPTN Jalur Undangan
6 18 Mei 2011 Pengumuman Hasil SNMPTN Jalur Undangan
7 31 Mei  dan/atau 1 Juni 2011 Pra Registrasi dan Registrasi SNMPTN Jalur Undangan
     
8 2 – 24 Mei 2011 Pendaftaran SNMPTN Jalur Ujian Tertulis/Keterampilan
9 31 Mei – 1 Juni 2011
Pelaksanaan Ujian Tertulis
10 3 – 4 Juni 2011
Pelaksanaan Ujian Keterampilan
11 26 – 28 Juni 2011 Penetapan Hasil SNMPTN Jalur Ujian Tertulis/Keterampilan
12 30 Juni 2011 Pengumuman Hasil SNMPTN Jalur Ujian Tertulis/Keterampilan
     
13 Juli 2011 Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Seleksi Mandiri PTN

Babak I, Al Ain Ungguli Sriwijaya

Sriwijaya FC hingga jeda babak pertama masih tertinggal 2-0 dari Al Ain pada final Playoff Wilayah Timur Liga Champions Asia di Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu, 19 Februari 2011.

Sejak menit pertama pertahanan tuan rumah selalu dalam tekanan Al Ain. Sebaliknya Sriwijaya hampir tidak pernah membahayakan pertahanan pertahanan klub asal Uni Emirat Arab tersebut.

Pertandingan baru berjalan 12 menit, gawang Sriwijaya yang dikawal kiper Ferry Rotinsulu sudah kebobolan melalui Mohamed Haddaf yang memanfaatkan kesalahan pertahanan Sriwijaya dalam menerapkan jebakan offside.

Tim tamu kembali mengancam gawang Sriwijaya menit ke-33 melalui Omar Abdulrahman. Namun, tendangan gelandang tim nasional UEA itu masih bisa ditepis Ferry dan menghasilkan sepak pojok.

Sriwijaya baru menemukan ritme permainan mereka di 10 menit terakhir babak pertama. Menit ke-38 sebuah tendangan bebas yang dilepaskan Keith Kayamba Gumbs masih mengenai tiang gawang Al Ain.

Dua menit berselang giliran tendangan Mahadirga Lasut yang mengancam gawang Al Ain. Sayang, tendangan keras Dirga Lasut masih tipis di samping kanan gawang tim tamu yang dikawal kiper Dawoud Sulaiman.

Al Ain sukses menggandakan keunggulan melalui penalti Elias Ribeiro melalui titik putih menit ke-45+3. Penalti diberikan setelah Ferry dianggap melanggar Elias di kotak terlarang.

Keunggulan 2-0 untuk Al Ain bertahan hingga jeda babak pertama.

Susunan Pemain

Sriwijaya FC: Ferry Rotinsulu; Supardi, Bobby Satria, Thierry Gathuessi, Achmad Juprianto; Arif Suyono, Mahadirga Lasut, Ponaryo Astaman, Mahyadi Panggabean; Budi Sudarsono, Keith Kayamba Gumbs.

Al Ain: Dawoud Sulaiman; Musalam Fayez, Faris Jumaa, Omar Abdulrahman, Ibrahima Keita, Ali Al-Wehaibi, Hazza Salem, Fawzi Fayez, Hamad Ali Mohd Saeeb, Mohamed Haddaf, Elias Ribeiro.

• VIVAnews

Tak Ada Lagi Film Asing di Bioskop

 Noorca Masardi, juru bicara 21 Cineplex, mengatakan bahwa semua film asing yang berada di Tanah Air telah diturunkan dari penayangan di semua bioskop (21/XXI/Blitz Megaplex).
"Mulai hari ini sudah tidak ada lagi film asing yang ditayangkan di semua bioskop, termasuk bioskop 21," ujar Noorca Masardi saat dikonfirmasi lewat telepon, Jumat (18/2/2011).
Motion Picture Associated (MPA), mewakili sejumlah perusahaan film asing, sudah resmi menarik semua film asing yang beredar di bioskop-bioskop Indonesia. Pemberlakuan penarikan juga berlaku bagi film asing yang akan beredar.
"Sudah ada koordinasi dengan pihak bioskop 21. Mereka datang dan kemarin mengumumkan. Kami dari pihak 21 Cineplex merasa sangat prihatin dengan kondisi sekarang ini," ucap Noorca.
Noorca menyesalkan adanya aksi penarikan tersebut. Hal itu dipicu oleh  keputusan pemerintah melalui Dirjen Pajak dan Bea Cukai yang menetapkan pemberlakuan bea masuk hak edar distribusi.
"Prihatin atas keputusan pihak asing yang tidak mau lagi mendistribusikan filmnya ke Indonesia, kami yang bergerak di bidang bioskop hanya bisa berharap dan berdoa semoga pihak MPA bisa kembali mendistribusikan film ke Indonesia," ujarnya.
Noorca berharap pemerintah bisa mempertimbangkan kembali ketentuan baru tersebut sehingga bisa terus memberikan ruang kepada publik untuk mendapatkan hak hiburan seluas-luasnya.
Sebelumnya MPA menolak karena sudah ada negosiasi dan argumen tentang keberatan terhadap ketentuan itu."Namun, keputusan itu tetap diberlakukan mulai Januari kemarin," ucap Noorca Masardi.

kompas.com

Makan Siang di "Kandang Kebo"

Kandang kebo yang dijadikan tempat makan

 Waktu makan siang telah tiba. Kami makan nasi padang di rumah Gunawan Wijaya (65) di sebuah bangunan tua di Desa Cipari, Kecamatan Panongan, Banten. ”Kamu tahu bangunan ini dulunya apa? Ini kandang kebo,” ujar Gunawan sambil tersenyum.
Gunawan benar-benar tidak sedang bercanda. Bangunan itu berupa sebuah gubuk besar berukuran sekitar 4 x 12 meter. Atapnya ditopang tiang-tiang kayu nangka ukuran besar yang dipasang tegak dan melintang. Tak ada dinding pada bangunan itu. Hanya ada dua papan ukuran 20-an sentimeter di pasang melintang di beberapa sisi bangunan hingga terdapat celah begitu lebar.
Setelah lama memerhatikan, kami baru yakin, bangunan ini benar-benar kandang kebo atau kerbau. Celah lebar itu tidak lain tempat kerbau menjulurkan kepalanya untuk meraih makanan.
Menurut Gunawan, kandang kebo itu telah berusia 105 tahun. Dia membelinya dari seseorang di Sewan. ”Awalnya saya bingung, kandang ini mau saya apakan. Lalu, saya jadikan saja gubuk untuk makan,” tambah Gunawan yang 39 tahun berbisnis kayu dan barang antik.
Di tangan laki-laki yang lebih suka disebut tukang kayu itu, kandang kebo pun menjadi indah. Di bawah atap yang dibiarkan tanpa eternit, dia gantungkan berderet lonceng kayu ukuran besar yang biasa dipasang di leher sapi atau kerbau.
Lantainya dilapisi ubin bekas. Dan, di atas lantai itu berserakan berbagai mebel kayu, barang-barang antik, musik China, dan beberapa lukisan. ”Ini tempat favorit saya. Saya suka bikin makan-makan di kandang kebo ini bersama teman-teman,” ujar Gunawan.
Telaga kecil
Kandang kebo hanyalah satu dari beberapa bangunan yang ada di rumah Gunawan. Masih ada tujuh bangunan kayu lainnya yang dibangun terpisah-pisah di tanah seluas 7.000 meter persegi. Tepat di depan kandang kebo, berdiri rumah kayu khas China Benteng (peranakan Tionghoa di Tangerang). Seperti lazimnya rumah China Benteng, di depan pintu masuk ada altar untuk tempat sembahyang dan menempatkan abu leluhur. Lebih ke dalam ada ruang antara dan kamar di sebelah kanan.
Ke dalam lagi, ada ruang besar yang berbatasan dengan dapur di sebelah kiri. ”Pengaturannya sesuai dengan pakem rumah China Benteng, termasuk ada kandang kebo di sebelah kiri,” ujar Gunawan.
Di sebelah kanan rumah China Benteng, ada bangunan kayu yang difungsikan menjadi semacam galeri. Gunawan menyebutnya toko kecil tempat teman-temannya belanja. Di dalamnya ada berbagai barang antik, mulai dari lampu hias, mebel jati, alat musik China, patung, lukisan, keramik, dan dinding sumur kuno.
”Kompleks” rumah kayu itu memiliki sebuah telaga yang tenang. Di tengah telaga itu ada sebuah gubuk kecil berdinding gedek atau anyaman bambu yang hanya bisa dijangkau dengan perahu. ”Tempat itu untuk menenangkan diri,” kata Gunawan.
Di depan telaga, lagi-lagi ada bangunan kayu bertingkat dua tanpa dinding. Dari situ, kita bisa menikmati telaga sambil memancing atau memandang persawahan hijau. Tidak jauh dari situ, Gunawan menempatkan lumbung padi kayu asal Cirebon. Lumbung padi difungsikan sebagai kamar untuk tetamu.
Bangunan-bangunan yang berserakan itu dihubungkan dengan taman luas bergaya campuran Bali dan Jepang. Taman itu dihiasi rumput hijau, pisang-pisangan, kenanga, bambu kuning, hingga kamboja berusia seratusan tahun yang batangnya besar. Di taman, juga berserakan barang-barang kuno, seperti mesin diesel buatan Jerman tahun 1901, batu penggiling tebu, mesin pres dari batu, dan patung-patung.


 Sumber : Kompas Cetak

Foto bus

Nusantara HS 012, Banjarnegara-Semarang


MB 1526, Po. Subur Jaya


 SINDORO SATRIAMAS

Posting Pertama

Assalamualaikum